Tags

Mengenal Brutalisme, Gaya Arsitektur dengan Tampilan Kokoh dan Simpel

Mendengar namanya, Anda mungkin berpikir brutalisme merujuk ke sifat brutal dari tampilan bangunan. Namun ternyata, gaya arsitektur ini sangat sederhana dan jauh dari kesan frontal. Gaya arsitektur ini hadir pada tahun 1950-an hingga 1970-an. Salah satu ciri arsitektur ini adalah bentuk gedung yang seperti balok serta tampilan eksteriornya hanya mengandalkan beton atau batu bata. Karena itu, tak heran bangunan brutalisme identik dengan tone warna yang gelap, dan kadang tidak diberi tambahan lapisan cat.

Beberapa elemen kunci pada gaya arsitektur brutalisme adalah penampilan gedung yang tampak padat dan berat, garis grafis sederhana, minim ornamen, permukaan gedung kasar dan belum selesai, serta memiliki ukuran jendela yang kecil.

Dikutip dari The Spruce, gaya arsitektur diketahui berasal dari Inggris dan menyebar ke seluruh dunia tak lama setelah itu. Istilah Brutalisme diciptakan oleh arsitek Swedia Hans Asplund sebagai “nybrutalisme” dan dipopulerkan oleh kritikus arsitektur Inggris Reyner Banham pada tahun 1955. Namun, istilah brutalisme tidak merujuk ke sifat brutal tampilan bangunan melainkan permainan frasa Prancis untuk beton mentah atau beton brut. Desain ini muncul dari gerakan modernis pada akhir abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20, di mana gaya arsitektur Brutalis lahir pada 1950-an.

Cite Radieuse merupakan bangunan ikoni di Marseille, Perancis, dianggap sebagai bangunan yang menginspirasi lahirnya gaya arsiektur ini. Bangunan ini dibangun oleh arsitek asal Swiss, Charles-Edouard Jeanneret atau yang lebih akrab dikenal sebagai Le Corbusier.

Bangunan ini merupakan unit perumahan untuk kurang lebih 1600 orang pekerja pasca perang dan merupakan bagian dari proyek perumahan sosial Unite d’Habitation. Cite Radieuse selesai dibangun pada tahun 1952 dan memiliki kerangka beton bertulang besar tanpa hiasan dan berisi ratusan unit apartemen.

Brutalisme kemudian menyebar ke seluruh Eropa, Uni Soviet dan ke Amerika Serikat. Gaya arsitektur ini kemudian menjadi pilihan untuk membangun beberapa bangunan ikonik seperti NYC’s One Police Plaza Balai Kota Boston, Galeri Hayward dan Teater di South Bank London. Sayangnya desain ini mulai ditinggalkan sekitar tahun 1980-an, karena dianggap dingin dan tidak layak bagi manusia. Bahkan banyak bangunan brutalis di Rusia menjadi sasaran empuk vandalisme. Setelah itu, tidak sedikit orang yang menganggap gaya brutalis merusak pemandangan dan harus dihancurkan. Namun, karena konstruksi betonnya yang berat, bangunan Brutalis cukup sulit untuk direnovasi atau dirobohkan.