Tags
Rumah ramah lingkungan atau eco-house adalah konsep tempat tinggal yang tidak hanya ikut berperan dalam menjaga lingkungan. Tetapi juga dapat membantu untuk menghemat energi. Sebelum mendirikan rumah dengan konsep ramah lingkngan, berbagai aspek seperti pengoperasian, konstruksi, hingga pemeliharaan perlu diperhatikan. Tujuannya agar tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk bagi lingkungan. Lalu, sebenarnya apa saja kriteria eco-house dan mampu membantu untuk lebih menghemat energi? Berikut ini adalah ulasannya.
Desain Bangunan
Penataan ruang (denah), tata letak, bentuk bangunan, serta keselarasan dengan alam atau pun lingkungan sekitar adalah hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain rumah ramah lingkungan. Salah satu metode yang dapat dilakukan yaitu mengalokasikan 30 sampai 40% luas lahan untuk ruang terbuka hijau. Dimana area ini bisa ditanami rumput atau bahkan pepohonan yang bukan hanya dapat menghasilkan oksigen, tetapi juga sebagai resapan air.
Sebaliknya, jika pengadaan ruang terbuka hijau tidak memungkinkan untuk dilakukan mengingat tersedianya lahan semakin terbatas, penerapan green roof maupun green wall dapat dilakukan. Green roof sendiri adalah pembuatan taman di atas atap bangunan. Fungsinya tidak hanya membantu menurunkan suhu di dalam ruangan, tetapi juga mempercantik fasad bangunan. Sementara green wall maksudnya adalah dinding pagar yang ditumbuhi tanaman rambat yang bermanfaat untuk menghambat radiasi panas matahari, menyerap polutan sekaligus menghasilkan oksigen, serta membuat hunian tampak sejuk.
Material yang Digunakan
Penggunaan material dengan memanfaatkan perkembangan teknologi bahan bangunan guna menciptakan rumah yang ramah lingkungan dapat dilakukan. Contohnya dengan memilih baja ringan daripada kayu untuk rangka atap. Sehingga konsumsi kayu dapat berkurang dan penebangan hutan secara liar diharapkan dapat lebih terkontrol.
Memang pengaplikasian baja ringan dinilai sedikit lebih mahal dibandingkan jika menggunakan konstruksi kayu. Namun hal ini sebanding dengan berbagai keuntungan yang didapat dan program ramah lingkungan pun dapat terus didukung.
Kendati demikian, mengingat teknologi dan industri baja ringan semakin pesat, pemilihan jenis dan produk material ini perlu dipertimbangkan, terutama dari segi kualitas bahan.
Terkait hal tersebut, Zinium yang merupakan bahan baja ringan berkualitas dapat menjadi pilihan. Berbagai keunggulan yang dimilikinya. Mulai dari memiliki daya pantul terhadap panas yang baik, tampak baru lebih lama, tahan korosi, tahan suhu tinggi, cocok untuk iklim di Indonesia, ber-SNI, serta sudah memiliki garansi produk dan branding.
Ventilasi yang Optimal
Kriteria lain dari rumah ramah lingkungan adalah memiliki bukaan untuk sirkulasi udara. Sehingga pasokan udara bersih terus terjaga. Dengan adanya sirkulasi yang baik, bukan hanya akan membuat penghuni lebih sehat, tetapi juga mampu menghemat energi. Selain kualitas udara, pasokan sinar matahari untuk pencahayaan alami juga akan didapat ketika menerapkan konsep ini.
Penggunaan Listrik
Tidak dapat dipungkiri bahwa listrik merupakan salah satu kebutuhan utama dalam konstruksi bangunan. Dalam hal ini, untuk menerapkan konsep rumah ramah lingkungan, perlu dilakukan penghematan saat menggunakan listrik. Contohnya untuk pencahayaan yang menjadi salah satu sumber pemborosan dalam pemakaian energi. Jika memungkinkan, ganti sumber energi listrik alternatif selain dari PLN, seperti memasang panel surya di atap bangunan. Dengan demikian, efisiensi penggunakan listrik dalam rangka menciptakan lingkungan berkelanjutan juga bisa dilakukan.
Sistem Sanitasi
Sistem sanitasi ini berhubungan dengan pemanfaatan air bersih dan pengolahan air kotor atau limbah hasil aktivitas rumah rangga. Pada dasarnya, rumah yang ideal memiliki sistem saluran air bersih, kotor, dan limbah yang terpisah serta memenuhi persyaratan teknis. Sumber air bersih dari air tanah yang didapat dengan bantuan pompa, kemudian dialirkan ke bak penampung, hingga akhirnya dialirkan ke saluran air bersih dengan sistem gravitasi akan membantu untuk menghemat listrik. Itulah beberapa kriteria rumah ramah lingkungan yang dapat diterapkan. Tidak hanya membantu untuk menciptakan lingkungan berkelanjutan. Tetapi juga dapat menghemat listrik.
Tulisan Guest Blogger 01-02-2021 : Rohman dari kencanaindonesia.co.id