Menghias furnitur sudah sejak zaman dahulu dilakukan orang. Pada awalnya menghias furnitur dikaitkan dengan kepercayaan masyarakat yang bersifat mistik dan magis. Misalnya hiasan pada kursi atau singgasana dibuat hiasan untuk melambangkan kebesaran dan kekuasaan raja-raja. Pada umumnya seni menghias furnitur sejalan dengan kemajuan seni lukis, seni patung dan seni arsitektur. Bangsa Cina, Mesir, Yunani dan Romawi kuno dikenal sebagai bangsa yang paling awal membuat ornamen pada furnitur. Sampai saat ini seni hias menghias furnitur masih banyak disukai orang.
PADA ZAMAN ROMAWI, banyak seniman berkarya dengan mengambil ide dari Mesir dan Yunani. Para seniman tersebut memberi ornamen dengan jalan mengukir atau menambahkan patung kepala kuda atau hewan lain pada furnitur. Kaki meja dan kaki kursi meniru kaki singa atau cakar harimau.
Sejak zaman Gothic (abad ke-12) di Eropa furnitur berornamen telah dibuat dengan jalan menambahkan hiasan berupa ukiran, lukisan dan marquetry (inlay kayu yang mengakibatkan nuansa terang/gelap), ormolu (tambahan warna emas), laqueer (memberikan warna berlapis-lapis hingga mengkilap), vaneer (memberi lapisan dengan tekstur yang khusus) dan hiasan dari batu semi mulia. Selengkapnya..