Tags

,

ILMU KESELARASAN BERDASARKAN HITUNGAN

Feng Shui mirip teori relativitas Einstein, bisa dihitung secara matematis. Hasilnya serba relatif. Yang baik untuk pemilik rumah belum tentu baik untuk tamu atau tetangga. Hal ini bisa dipahami karena hitungan Feng Shui ternyata berdasar pada pribadi seseorang.

Pa Kua

Contohnya begini, Jika Anda seorang pemilik atau penghuni rumah, untuk mengetahui feng-shui yang terbaik, ahli feng-shui pasti akan menanyakan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran Anda. Ya, harus dimaklumi karena feng-shui menerapkan hitungan berdasarkan angka-angka itu.

Sedikit menilik sejarah, feng-shui lahir di China sekitar 5.000 tahun silam. Dalam bahasa kita, feng-shui berarti angin dan air. Awalnya merupakan ilmu China kuno yang bertujuan menyelaraskan YIN dan YANG. Dua energi alam yang saling bertolak belakang. Kedua energi ini, menurut ahli feng-shui, perlu diselaraskan agar kehidupan menjadi lebih baik. Untuk mewujudkan keselarasan YIN dan YANG, feng-shui memiliki berbagai macam rumus.

Untuk menyelaraskan YIN dan YANG, ahli feng-shui kuno membuat PA KUA – diagram berbentuk segi-delapan yang didalamnya terdapat delapan arah mata angin. Pada masing-masing arah terdapat angka. Angka ini dikenal sebagai angka KUA.

Di Indonesia, feng-shui lebih banyak digunakan sebagai resep manjur untuk memperoleh rumah tinggal yang nyaman dan membawa hoki. Bagi yang percaya, tidak lengkap rasanya jika akan memilih lokasi, desain, atau tata interior rumah tanpa mengkonsultasikan unsur feng-shui nya.

LOKASI RUMAH SARAN FENG SHUI

  • Sebaiknya rumah tidak berada di lokasi tusuk sate, di tengah percabangan jalan, di luar tikungan melengkung, atau di tengah-tengah jalan melingkar.
  • Lokasi rumah baik jika bersandar pada gunung dan tidak membelakangi sungai.
  • Hindari mendirikan rumah tinggal di lahan bekas/dekat kuburan, rumah ibadah, atau rumah sakit.
  • Lokasi rumah tidak lebih rendah dari jalan di depannya.