Mendesain rumah minimalis kelihatannya sederhana, tapi jangan salah, banyak orang justru terjebak dalam kesalahan yang bikin rumah terasa terlalu sempit, tidak nyaman, atau malah kehilangan esensi minimalis itu sendiri.
Pemilihan warna cat, penataan furnitur, pencahayaan, hingga dekorasi, elemen-elemen yang terlihat sepele ternyata bisa berdampak besar pada estetika dan fungsi rumah.
Alih-alih menciptakan ruang yang lapang dan elegan, kesalahan-kesalahan dalam mendesain rumah minimalis justru dapat membuat rumah terlihat sumpek dan tidak terorganisir. Agar rumah minimalismu tetap nyaman dan fungsional, yuk kenali beberapa jebakan desain yang wajib dihindari.
Kesalahan #1 | Terlalu Banyak Dekorasi
Minimalis bukan berarti kosong melompong, tapi juga bukan berarti penuh dengan hiasan. Salah satu kesalahan paling umum adalah menambahkan terlalu banyak dekorasi. Mulai dari pajangan dinding, rak penuh pernak-pernik, hingga furnitur tambahan (terutama yang ukurannya lebar dan besar) yang sebenarnya tidak diperlukan.
Alih-alih menciptakan kesan elegan dan lapang, rumah justru terlihat berantakan. Ingat, dalam desain minimalis, “less is more.” Pilih dekorasi yang benar-benar fungsional dan dapat menambah estetika tanpa terlalu mengorbankan tempat.
Kesalahan #2 | Memilih Warna Gelap
Warna memainkan peran besar dalam menciptakan kesan luas dan nyaman di rumah minimalis. Sayangnya, banyak orang keliru memilih warna yang terlalu gelap atau terlalu mencolok, sehingga ruangan terasa sempit dan kurang harmonis.
Warna seperti hitam, cokelat tua, biru tua, atau ungu tua bisa menyerap cahaya dan membuat ruangan terasa lebih kecil dan tertutup. Jika ingin menambahkan sentuhan warna gelap, gunakan sebagai aksen dalam elemen dekoratif seperti bantal, karpet, atau lukisan.
Warna-warna netral seperti putih, abu-abu, atau beige lebih ideal karena memberi kesan bersih, lapang, dan mudah dipadukan dengan elemen lain. Jika ingin menambahkan warna, gunakan aksen yang tidak berlebihan agar tetap selaras dengan konsep minimalis.
Kesalahan #3 | Kurang Pencahayaan
Banyak orang yang mendesain rumah minimalis hanya mengandalkan satu sumber cahaya utama di langit-langit tanpa menggunakan pencahayaan tambahan. Akibatnya, ruangan bisa terasa suram, sempit, dan kurang nyaman.
Namun, hal ini bukan berarti harus memenuhi ruangan dengan terlalu banyak lampu yang justru membuatnya terasa silau.
Pilih pencahayaan yang sesuai dengan fungsi tiap area, seperti lampu gantung untuk ruang makan, lampu baca di sudut kerja, atau lampu LED tersembunyi untuk aksen yang lebih elegan. Hindari lampu dengan cahaya terlalu kuning atau terlalu putih agar suasana tetap hangat dan nyaman.
Jangan lupa untuk manfaatkan kombinasi pencahayaan alami dan buatan. Gunakan jendela besar atau cermin untuk memantulkan cahaya alami, serta tambahkan lampu lantai, lampu dinding, atau lampu meja untuk menciptakan pencahayaan berlapis.
Kesalahan #4 | Terlalu Banyak Sekat atau Partisi
Salah satu prinsip utama rumah minimalis adalah menciptakan ruang yang terbuka sehingga terlihat lebih rapi, bersih, elegan, dan pastinya luas. Namun, banyak orang justru menambahkan terlalu banyak sekat atau partisi yang membuat ruangan terasa lebih sempit dan terkotak-kotak.
Penggunaan dinding pembatas yang berlebihan dapat mengurangi fleksibilitas ruang serta menghambat pencahayaan dan sirkulasi udara. Sebagai gantinya, gunakan elemen yang lebih terbuka seperti rak terbuka, pintu geser kaca, atau perbedaan level lantai untuk membedakan fungsi ruang tanpa mengorbankan kesan luas. Dengan begitu, rumah tetap terasa lega, fungsional, dan nyaman.
Kesalahan #5 | Furnitur yang Tidak Proporsional
Sofa besar, meja makan berukuran luas, atau lemari tinggi memang terlihat sangat fungsional karena menawarkan banyak ruang penyimpanan atau kenyamanan. Namun, jika tidak disesuaikan dengan ukuran ruangan, furnitur ini justru bisa membuat ruangan terasa sesak dan tidak seimbang.
Perhitungkan juga seberapa besar atau kecil elemen lainnya, seperti lampu atau aksesori. astikan setiap elemen di ruangan memiliki proporsi yang tepat dengan ukuran ruangan dan elemen lainnya. Pilih furnitur dan dekorasi yang saling melengkapi dalam ukuran dan bentuk, sehingga ruang terasa harmonis dan proporsional.
Gunakan desain yang simpel, multifungsi, dan tidak berlebihan, seperti meja lipat, tempat tidur dengan laci penyimpanan, atau sofa berukuran compact.
Bisa juga manfaatkan furnitur dengan fungsi ganda, seperti tempat tidur dengan laci penyimpanan atau meja dengan ruang di bawahnya. Gunakan rak dinding atau lemari built-in untuk menghemat ruang, dan pastikan setiap barang memiliki tempatnya.
Kesalahan #6 | Tidak Memperhatikan Keseimbangan Antara Fungsi dan Estetika
Saat ini, banyak furnitur lucu yang dijual di marketplace dan media sosial, dengan tampilan menarik, bahkan lengkap dengan video explainer atau tutorial yang oke, dan deskripsi yang menggugah minat. Tapi ingat, fesain furnitur yang trendy tidak menjamin fungsinya. Misalnya, memilih kursi yang tampak stylish tapi tidak ergonomis, atau rak yang terlihat menarik tapi sulit dijangkau.
Keseimbangan antara estetika dan fungsi sangat penting dalam desain minimalis. Jika furnitur tidak nyaman atau tidak praktis, rumah akan terasa kurang nyaman untuk ditinggali. Pastikan setiap elemen yang kamu pilih tidak hanya menyempurnakan tampilan, tetapi juga mendukung kenyamanan dan kemudahan penggunaan sehari-hari.
Kesimpulan
Mendesain rumah minimalis memang membutuhkan perhatian khusus pada detail, namun dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa menciptakan ruang yang tidak hanya fungsional tetapi juga nyaman dan menyenangkan untuk ditinggali. Kunci utama dalam desain minimalis adalah kesederhanaan yang bijak; menggunakan ruang secara maksimal tanpa membuatnya terasa berlebihan.
Dengan memperhatikan prinsip dasar desain dan menghindari beberapa kesalahan umum, rumah minimalismu akan tetap elegan, praktis, dan penuh gaya. Jangan takut untuk berkreasi, tetapi pastikan setiap elemen memiliki alasan dan tempatnya!
Penulis : Arumka from VideosID
Editor : Admin