Tags

, , ,

5 Risiko Jika Dinding Rumah Berdempetan dengan Tetangga

Memiliki rumah dengan dinding yang berdempetan langsung dengan tetangga memang umum dijumpai di kawasan padat penduduk, khususnya di perumahan perkotaan atau kompleks subsidi.

Namun, meski tampak praktis dan efisien dalam penggunaan lahan, ada sejumlah risiko yang bisa timbul dari kondisi ini. Dinding yang bersinggungan langsung tanpa jarak yang bisa menimbulkan masalah yang tidak hanya teknis, tetapi juga sosial dan hukum.

Berikut adalah lima risiko yang patut Anda pertimbangkan sebelum membeli atau membangun rumah yang berdempetan dengan tetangga.

1. Risiko Kebocoran dan Kerusakan Struktural

Dinding yang berdempetan tanpa adanya celah udara membuat rumah rentan terhadap kebocoran air, terutama saat musim hujan. Air dari atap atau saluran yang bermasalah di rumah tetangga bisa merembes ke dinding rumah Anda.

Untuk jangka panjang, rembesan ini bisa menyebabkan pelapukan, jamur, hingga keretakan pada struktur bangunan. Hal ini diperparah jika salah satu rumah mengalami masalah sistem drainase atau konstruksi yang kurang standar.

2. Gangguan Kebisingan

Ketiadaan ruang atau insulasi antara dua dinding rumah menyebabkan suara dari rumah sebelah sangat mudah terdengar. Percakapan, suara televisi, musik, bahkan suara langkah kaki mungkin akan terdengar jelas.

Hal ini dapat mengganggu kenyamanan dan privasi, terutama jika Anda bekerja dari rumah atau memiliki anak kecil yang butuh ketenangan. Kebisingan yang terus-menerus dapat menimbulkan stres dan ketegangan antar tetangga.

3. Potensi Sengketa Batas Properti

Salah satu risiko hukum yang sering muncul dari rumah berdempetan adalah ketidakjelasan batas properti. Tanpa pemisah atau pagar, pemilik rumah seringkali salah mengira batas hak milik mereka, yang bisa berujung pada sengketa.

Jika salah satu pihak ingin merenovasi atau memperluas bagian rumah dan tidak memahami batas sah lahannya, bisa jadi pembangunan tersebut melanggar area milik tetangga.

Untuk menghindari hal ini, penting untuk memastikan kejelasan batas tanah sebelum membangun dan jika perlu melibatkan pihak ketiga seperti notaris atau family office dalam pengelolaan properti.

4. Sulitnya Proses Renovasi

Renovasi rumah yang berdempetan juga memiliki tantangan tersendiri. Anda tidak bisa sembarangan membongkar dinding atau menambah struktur tanpa mempertimbangkan dampaknya ke rumah sebelah.

Getaran dari pengerjaan konstruksi bisa merusak struktur rumah tetangga, apalagi jika pondasi atau dinding mereka juga sudah tua. Tak jarang renovasi sederhana seperti mengecat ulang atau mengganti atap bisa mengganggu kenyamanan tetangga jika tidak dikoordinasikan dengan baik.

5. Keterbatasan Sirkulasi Udara dan Pencahayaan

Rumah yang berdempetan umumnya hanya memiliki ventilasi di bagian depan dan belakang, karena sisi samping tertutup oleh dinding tetangga. Akibatnya, sirkulasi udara menjadi tidak optimal, terutama pada ruangan yang berada di tengah-tengah rumah.

Hal ini bisa meningkatkan kelembaban, mempercepat tumbuhnya jamur, serta membuat ruangan terasa pengap dan panas. Tidak hanya itu, pencahayaan alami yang terbatas juga dapat memengaruhi kualitas hidup penghuninya.

Dinding rumah yang berdempetan dengan tetangga memang terlihat menghemat ruang, tetapi menyimpan berbagai risiko yang perlu dipertimbangkan secara matang. Jika Anda sudah atau akan tinggal di rumah seperti ini, penting untuk menjaga komunikasi baik dengan tetangga dan mempertimbangkan solusi arsitektural maupun hukum yang tepat.

Sudahkan Anda membertimbangkan semua risikonya sebelum membeli rumah? Yuk, evaluasi kembali dan jadikan rumah Anda tempat tinggal yang nyaman dan bebas masalah!

Penulis : Arumka from VideosID
Editor : Daukhan Arsitek